LIVE IS AN ADVENTURE

Minggu, 01 April 2012

Sajak Persahabatan


Sajak Persahabatan
Dan seorang remaja berkata, 
Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia  menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati, 
yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.
Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya, 
kau tiada takut membisikkan kata "Tidak" 
di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata "Ya".
Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya;
kerana tanpa ungkapan kata, dalam  persahabatan, 
segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi, 
dengan kegembiraan tiada terkirakan.
Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;
Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya, 
mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya, 
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki, 
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.
Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.
Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya, 
bukanlah cinta, 
tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.
Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika  kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?
Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan, 
biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Karena dalam titisan kecil embun pagi, 
hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.

Aku akan tetap mencitai mu


Aku Akan Tetap Mencintaimu




Kekasih...

Bila nanti hariku berakhir, kuberitahu, kamu adalah satu-satunya orang yang akan memilin hati ini. Menahan jiwa dan ragaku untuk tetap tinggal bersamamu...

Semuanya, kisah yang telah kita lewati adalah bagian terindah dalam hidupku. Semuanya, akan menjadi beban di kakiku, ketika aku hendak terbang meninggalkanmu.

Raut wajahmu yang bersih, jelita dan penuh kesucian adalah magnet terbesar yang akan membawaku kembali kepadamu. Kembali, untuk menikmati wajahmu, senyummu, tawamu bahkan lirih dan tangismu, lagi, lagi dan lagi.

Dunia sudah mengingatkan kita bahwa setiap kisah pasti ada akhir, sayang...

Lupakah kita? Lupakah kau? Bahwa penguasa bumi ini, bukan kita, tapi Tuhan.

Ada banyak hal dalam hidup kita yang bekerja, berjalan, berlari dan terjadi diluar kontrol kita. Jika saat itu tiba kita hanya bisa jadi penonton, jika saat itu tiba, kita hanya bisa pasrah...

Jangan ragukan kekuatanku, sayang. Bukan setiap detik dan langkah hidup yang kulalui bersamamu adalah bukti kekuatanku? Adakah yang lebih kuat dariku? Tersenyum, selalu tersenyum, meski memanggul banyak tangis.

Tapi ada masanya, saat semua kekuatan seakan menjadi lumpuh, mati rasa, tak berdaya. ada masanya satria menjadi pecundang, ada masanya aku hanya bisa berbaring lemah tanpa kekuatan.

Ada masanya aku menjadi tak berdaya
Ada masanya aku sama sekali tak berkuasa

Tapi, jika masa itu tiba.
Jika aku hanya bisa berbaring lemah menunggu maut
Jika aku hanya bisa meneteskan air mata saat kata pisah di depan mata

Satu hal yang harus kamu tahu

Selemah apapun aku
Sepecundang apapun aku
Setidakberdaya apapun aku

Aku akan tetap mencintaimu, selamanya...

puisi so.i am write this

Saat aku terdiam dalam kebisuan..
Tertatih dalam kesendirian...
Termenung dalam kesepian.....
Dan air mata pun tak tertahan kan..

Aku , kamu, dan cinta kita..
Menjadi pengisi ruang hatiku..
Bertempatkan pada suatu tempat yang sangat indah..
Dilengkapi kenangan-kenangan yang sulit dilupakan..

Kini tak seperti dulu lagi,,
Kini jarang ada kebersamaan walaupun masih ada ikatan antara kita..
Aku rindu...
Aku ingin masa-masa kita yang tak serumitini terulang kembali kini...

Ku akui aku telah 2x membuat kesalahan padamu..
Mencoba berpaling pada yang lain..
Dekat dengan cowok lain...
Namun itu membuat aku sadar bahwa kamu lah seorang untukku

Maaf jika ku telah menyakitimu..
Terima kasih akan kesabaran dan kasih sayang mu..
Terima kasih telah bertahan untukku..
Tiada kisah paling indah... dihidupku..
Tentang kita !

Aku dan kamu

Andaikan aku bisa gantikan dia di hatimu 
yang telah merebut tahtaku di hatimu
mencoba mengulang kembali masa lalu itu

Sejujurnya aku masi ingin denganmu
selama ini bukan aku telah melupakan mu
tapi, aku menyendiri

Mencoba mencari dan mencari
kepingan hatiku yang patah karena mu
kesakitanku terselimuti senyuman 
senyum yang datang dengan kepalsuan

Puisi tinggal kenangan


Deru ombak yang menerpa lautan
Angin berhembus dilangit malam
Kelabu awan menyelimuti kegelapan
Kerlipan bintangpun enggan datang
Sang ratu malam terus bersembunyi dibalik ranting pepohonan...

Waktu demi waktu terus berputar
Tak sadar kita dipersimpangan jalan
Ruang dan waktu kini harus kutinggalkan
Meniti jalan bersama harapan dan impian
Meninggalkan kenangan yang kan terus terbayang...

tawa itu kini telah pudar
sahabatpun pergi menghilang
hanya nama dan tatapan mata yang kan tersimpan
seperti bintang yang hilang dibalik awan....

Tuhan.......
Haruskah ini kutinggalkan
Haruskah semua ini aku lepaskan
Bayang orang penuntun jalan
Bayangan orang pemberi makna kehidupan
Senyuman cinta dan kasih sayang

Tuhan...
Biarkan semua ini kusimpan
Cerita yang telah terangkai
Kenangan yang tak kan terlupakan
Canda dan tawa seorang kawan
Samapai denyut nadi tak terdengar 
Dan mata selamanya

pantun part 5


Di celah batu bunga terselit
Lembut debu bunga seroja
Kasih tuan kasih di kulit
Tanam tebu di bibir saja

==============================

Rumah di kota amatlah bersih
Tempat bermain si orang kaya
Berpantang mata berasa kasih
Jumpa yang lain lupakan saya

pantun part 4


Tinggi-tinggi burung merbuk
Terbang melayang ke tanah rata
Hati teringat mulut menyebut
Wajah terbayang di depan mata

==============================

Hujan basah habis pun basah
Duduk sendiri tidak mengapa
Sudah lama kita berpisah
Baru kini kita berjumpa